Penyekatan Jalan di Kota Probolinggo Sampai Saat Ini Efektif Mengurangi Mobilitas Warga
Penutupan beberapa
ruas jalan selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
Darurat diklaim efektif menekan mobilitas dan kerumunan masyarakat.
Hal itu dilakukan
sebagai upaya untuk mencegah dan menekan penyebaran virus Covid-19 ditengah
lonjakan kasus di Kota Probolinggo.
Penutupan jalan mulai dari Jalan Panglima Sudirman-Jalan
Dr.Sutomo-sebagian Jalan Mastrip mengarah ke Jalan Gladak Serang menuju Jalan S.Cokroaminoto
dan titik lainnya mulai pagi hingga malam hari dalam setiap hari.
“Sudah lumayan mengurangi kerumunan. Seperti di Jalan
Dr.Sutomo dan Panglima Sudirman, biasanya selalu ramai dengan lalin juga
masyarakat. Dengan penutupan jalan kerumunan bisa diminimalisir meski
sebetulnya kita tidak menutup usaha disana,” ujarnya.
Selain itu, penyekatan ruas jalan turut bertambah di Exit Tol
Muneng juga Tongas. Penutupan dilakukan pada malam hari mulai pukul 18.00-06.00
WIB.
Kasatlantas Polres Probolinggo Kota menjelaskan, penutupan
ruas jalan yang menjadi akses utama menuju Kota Probolinggo maupun sebaliknya
ke Kota Malang,Surabaya dan Pasuruan itu sebagai imbangan penutupan ruas jalan
di Kota Probolinggo. Hasil evaluasi, penutupan jalan tersebut diterapkan secara
permanen sepanjang PPKM Darurat hingga 20 Juli mulai pukul 18.00-06.00 WIB.
“Dengan penutupan atau penyekatan tersebut, arus kendaraan
luar kota dari arah Muneng dialihkan ke Jalan Hamka Wonoasih. Sedangkan
kendaraan dari arah Kota Probolinggo menuju sebaliknya melalui Jalan Hamka juga
Raya Bromo, bagi pengguna jalan yang mengarah ke Surabaya ataupun Kota Malang,”
ungkapnya.
Menurut Roni, upaya penutupan dan rekayasa jalan sebagai
upaya menekan penyebaran covid 19, agar masyarakat lebih selektif pada saat
akan keluar rumah dan hanya kepentingan sangat mendesak,” pungkasnya.
Post a Comment