Jalin Silaturahmi Dengan Tokoh Agama, Kapolres Probolinggo Kota Kunjungi Kediaman Ketua MUI
Hari-hari awal menjabat
Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Raden Muhammad Jauhari S.H., S.I.K., M.Si
langsung bersilaturahmi ke sejumlah tokoh agama dan masyarakat. Termasuk ketika
mantan Kapolsek Tanah Abang, Polda Metro Jaya itu bersilaturahmi dengan Majelis
Ulama Indonesia (MUI) Kota Probolinggo.
“Kami ingin
bersilaturahmi sekaligus meminta masukan dari MUI Kota Probolinggo,” kata
kapolres saat berkunjung ke rumah Ketua Umum MUI Kota Probolinggo, KH Nizar
Irsyad di Jalan Bengawan Solo, Kota Probolinggo, Selasa malam (10/11/2020).
Lulusan Akpol 2002
ini mengatakan, masalah kamtibmas tidak bisa semata-mata dengan pendekatan
hukum. “Diperlukan upaya preventif dan pendekatan di luar hukum. Di sinilah
peran ulama dan kiai dibutuhkan,” jelas Jauhari.
Pria kelahiran
Palembang, Sumsel, 39 tahun silam itu mencontohkan, soal penambangan pasir dan
batu ilegal tidak bisa langsung dijerat hukum. Soalnya sebagian penambang
mengambil pasir dan batu di tanahnya sendiri, hanya saja mereka tidak mengurus
izin.
“Ya solusinya mereka
perlu pendampingan agar izinnya keluar, jangan langsung lokasi tambang
ditutup,” terangnya.
Terbaru, perwira
polisi dengan 2 melati di pundak itu mengunjungi rumah sakit rujukan pasien
Covid-19 yakni, RSUD Tongas, Kabupaten Probolinggo, mendapatkan fenomena
‘gerakan massa’. Ada sejumlah kasus, massa beramai-ramai mendatangi rumah sakit
untuk mengambil paksa pasien di RSUD milik Pemkab Probolinggo.
“Seolah-olah, dengan
kekuatan massa, mereka bisa memaksa dan menakut-nakuti tenaga medis agar pasien
bisa dibawa pulang,” cetus AKBP Jauhari.
Masalah seperti itu
bisa diselesaikan di antaranya dengan melibatkan ulama yang menjadi panutan
warga. Ia menceritakan ketika bertugas di Mapolsek Tanah Abang biasa menghadapi
pengunjuk rasa yang berdemo di gedung DPR RI.
“Kami juga biasa
bertemu dengan massa dari FPI (Front Pembela Islam) karena memang markasnya di
Petamburan,” ujar dia.
AKBP Jauhari
berterus terang, pertama kali bertugas di Jawa Timur di Polda Jatim. “Baru
sekarang ini bisa bersilaturahmi dengan MUI, tolong kami diberi masukan
sekaligus bimbingan,” harapnya.
KH Nizar mengatakan,
dinamika masyarakat (Tanah Abang), Jakarta tentu berbeda jauh dengan Kota
Probolinggo yang “adem ayem”. “Kondisi masyarakat di Probolinggo kondusif. MUI
mewadahi semua ormas Islam. Ada lagi FKUB yang menaungi semua agama,” katanya.
“Besok kiai, kami
akan silaturahmi dengan FKUB, sekarang sudah terlalu malam. Kegiatan hari ini
penuh, termasuk bersilaturahmi dengan Kemenag, mengikuti acara walikota,” papar
Jauhari.
Post a Comment