Datangi Mapolres Probolinggo Kota, Ini Yang Disampaikan Irwasda Jatim Dalam Kegiatan Supervisi Penanggulangan Covid 19
Polres Probolinggo Kota menerima kunjungan dari Tim Irwasda Polda Jatim
dalam rangka supervisi kegiatan penanggulangan Covid-19. Tim langsung dipimpin
Irwasda Polda Jatim, Kombes Pol Drs. Sungkono didampingi Kabid Dokkes Polda
Jatim Kombes Pol dr. Hisbulloh Huda, Sp. PD. dan AKBP Irfan Susanto, Rabu
(30/9/2020).
Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Ambariyadi Wijaya bersama Wakapolres
Kompol Teguh Santoso menerima kunjungan Irwasda Polda Jatim. Hadir juga, Kasdim
0820/Probolinggo Mayor Inf. Miftah Buadi, PS. Kasat Intelkam Iptu Teguh
Priyasan, Kasat Binmas, AKP Retno Utami.
Selain itu juga hadir Plt. Dirut
RSUD dr.M Saleh Kota Probolinggo, Plt. Kadinkes Kota Probolinggo Nurul Hasanah
Hidayati, Kalaksa BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo, Kasat Pol-PP Kota
Probolinggo, Agus Efendi, dan Kepala Bappeda Litbang Rey Suwigtya.
Dalam kesemptan ini Kapolres mengucapkan terima kasih dan selamat
datang atas kunjungan Tim Irwasda Polda Jatim di Polres Probolinggo Kota.
“Mohon petunjuk dan arahan dalam
pengawasan terkait supervisi penanggulangan Covid-19 dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab,” kata Ambariyadi Wijaya.
Dalam arahannya, Irwasda Polda Jatim mengatakan, dalam penanggulangan
Covid-19, seperti di lokasi pasar dan cafe boleh buka, namun harus tetap
menjalankan disiplin protokol kesehatan.
Begitu juga, di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir, pihaknya meminta
Polres tidak lagi menerima STTP tentang kegiatan masyarakat yang mengumpulkan
banyak massa.
“Jika ada kegiatan, sebelum kegiatan diingatkan dulu, jika tetap
melaksanakan baru dibubarkan,” pinta Kombes Pol Sungkono.
Di sisi lain, Sungkono mengingatkan, pejabat negara tidak perlu takut
untuk menggunakan anggaran, dengan catatan dengan etika yang baik.
“Yang penting tidak ada dokumen palsu, bukan untuk kepentingan diri
sendiri, tidak ada mark up, dan dilaksanakan sesuai dengan undang undang,”
tegas Irwasda.
Lain halnya dengan Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol Hisbulloh Huda.
Ia meminta menyamakan persepsi agar di tingkat provinsi memang dipisahkan.
Yakni, meninggal karena covid atau meninggal karena comorbid. Apalagi semua
tergantung persepsi masyarakat dan kebijakan politis di masing-masing daerah.
“Yang paling tahu cara mengatasi Covid ini adalah memang pemerintah
lokal, namun tetap laksanakan indikator dari pusat. Tidak perlu dilakukan swab
ulang jika tidak mempunyai gejala klinis, dan jika sudah melampaui masa pantau,
boleh dianggap sembuh,” tuturnya.
Sementara itu, Plt. Direktur RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo, dr.
Abraar Kuddah menjelaskan, masalah kesehatan masyarakat untuk masuk rumah
sakit.
Abraar menambahkan, angka kematian tinggi sebetulnya harus ada
pemisahan, ini pasien karena covid, dipisah dengan comorbid. Jika ini digabung
pasti angka kematian tinggi. Sebagai jubir satgas covid, pihaknya mengapresiasi
solidnya tim, untuk menekan angka covid di Kota Probolinggo.
“Kami terus lakukan tracing
testing dan treatmentnya. Penggunaan PCR, kita harus jeli, terkait iccg,
penularannya sudah melemah apa belum. Pemeriksaan PCR boleh tidak dilakukan
pengulangan jika kondisinya ringan,” jelasnya.
Terakhir, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Probolinggo, dr.Nurul
Hasanah Hidayati melihat ada 15 indikator zona risiko Covid-19. Yakni, penurunan
jumlah meninggal dari kasus ODP + PDP selama 2 minggu sejak puncak terakhir
ditargetkan lebih dari 50 persen.
“Mortality rata-rata kasus positif per 100.000 penduduk. Dalam beberapa
hari ini masih terdapat meninggalnya pasien positif, sehingga menyulitkan kita
untuk menurunkan mortality rate. Yang meninggal dunia memang kebanyakan
Comorbid,” pungkasnya
Post a Comment