Kabag Sumda Hadiri Pembukaan Ngaji Tani Akbar dan Munas Nasional Santri Tani Nusantara
Kapolres
Probolinggo Kota AKBP Ambariyadi Wijaya S.I.K, S.H, M.H yang diwakili Kabag
Sumda Polres Probolinggo Kompol Sayudi menghadiri kegiatan pembukaan Ngaji Tani
Akbar dan Munas Nasional Santri Tani Nusantara, Sabtu (25/01/2020) malam.
Bertempat di Ponpes Hasan Genggong Pajarakan kab. Probolinggo, kegiatan
tersebut juga dihadiri oleh Rektor Unibraw Malang, Kadis Pertanian Prov Jatim, Staf Mentri
Pertanian RI, Kadis Pertanian kab. Probolinggo, Ketua Perempuan Tani Prov.
Jatim, Para pengaruh Ponpes Hasan Genggong serta Keluarga besar santri Ponpes
Hasan Genggong.
Melalui
acara ini, para santri dapat menjadi motor penggerak dalam pengembangan segala
bidang, baik kelautan, perikanan maupun peternakan.
"Para santri kami ajak ngaji tani untuk mengembangkan
pertanian di seluruh nusantara, agar kedaulatan pangan nasional tercapai, serta
menuju kemandirian pesantren," ungkap Gus Haris.
Santri dapat mengelola sumberdaya alam yang ada, lanjut Gus
Haris, apalagi Indonesia merupakan negara agraris dan maritim.
"Potensi yang dimiliki Indonesia harus kita kembangkan
bersama melalui pondok pesantren," imbuhnya.
Selain kaum santri, ngaji tani akbar itu juga menghadirkan
sejumlah pakar pertanian dari perguruan tinggi.
Tujuannya, pengelolaan pertanian di masa mendatang, dapat
dilakukan kaum santri dengan perkembangan teknologi tepat guna.
Rektor Universitas Brawijaya Malang, Prof. Dr Ir. Nuhfil Hanani, AR., MS, mengatakan pengembangan pertanian mengikuti perkembangan teknologi. Karena saat ini perkembangan teknologi semakin pesat, hingga dapat menyingkirkan pengelolaan pertanian konvensional.
"Kegiatan ini sangat tepat dan perlu didukung oleh berbagai
pihak," ujarnya, saat menjadi Keynote Speaker Ngaji Tani Akbar itu.
Mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) dalam pengembangan
pertanian, penting dilakukan. Agar petani Indonesia selalu memiliki terobosan
dalam pengelolaan pertanian.
Sementara Wadir Politeknik Pembangunan Pertanian, Badan
Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan RI, Dr. Ir. Ismulhadi, MS,
menyebut perlunya regenerasi tani nasional.
Sebab setiap tahun semakin banyak petani Indonesia yang beralih
profesi lain, hingga semakin mengancam ketahanan pangan, karena minimnya SDM
dan tenaga bidang pertanian.
"Petani juga perlu regenerasi. Karena petani kita saat ini
semakin berkurang," tandasnya.
Ditemui
disela-sela kegiatan, Kabag Sumda juga mengatakan bahwa kedepan peran santri
akan semakin besar dalam keikutsertaan untuk memajukan teknologi pertanian di
Indonesia.
“Tentunya
dengan memanfaatkan banyaknya lahan yang ada di sekitar kita, para santri
kedepan diharapkan bisa menjadi petani yang maju dan sukses dan berkontribusi
besar untuk memajukan pertanian di negara ini.” Terang Kabag.
Post a Comment