Mari Cegah Stunting ! Dari Kita Oleh Kita Dan Untuk Kita
Kamis, 21/11/19 Bhabinkamtibmas Wiroborang Brigpol Hidayat menghadiri kegiatan SOSIALISASI SANITASI LINGKUNGAN CEGAH STUNTING di aula pertemuan kelurahan Wiroborang Kec. Mayangan Kota Probolinggo.
Apa itu Stunting, Stunting adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya, hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dengan manifestasi kegagalan pertumbuhan (growth faltering) yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun.
Kegiatan ini diadakan guna mencegah anak diusia balita dikelurahan wiroborang terhindar dari masalah stunting dengan cara mencegahnya dengan sanitasi lingkungan yang baik. Sanitasi lingkungan ternyata berperan besar dalam mencegah kejadian stunting ini, untuk itu hadir dalam acara tersebut Ketua Rt./Rw. dan perwakilan dari kelompok masyarakat wiroborang supaya mendapatkan wawasan tentang stunting serta cara pencegahannya sebagai penyaji materi adalah petugas dari petugas Puskesmas. WHO pada 2018 mengumumkan bahwa Indonesia menduduki peringkat kedua sanitasi terburuk di dunia setelah India.
Bahkan di Indonesia diperkirakan terdapat 150.000 kematian balita setiap tahunnya akibat perilaku BAB sembarangan. Diperkirakan ada sekitar 84 juta orang yang belum memiliki akses pada higiene dan sanitasi yang layak (Antonio & Weise, 2012).
Bhabinkamtibmas Brigpol Hidayat menyampaikan bahwa " Kondisi yang seperti ini mempengaruhi kejadian infeksi karena sanitasi yang buruk. Kejadian penyakit diare dan kecacingan misalnya dapat menggangu proses penyerapan nutrisi makanan.
Lanjutnya, "hal ini dapat menyebabkan menurunya berat badan bayi dan balita. Apabila hal ini berlangsung lama dan tidak disertai asupan makanan yang cukup maka dapat menyebabkan stunting". Tambah Brigpol Hidayat
Dikesempatan yang lain Kapolsek Mayangan Kompol A. Firman. W, SE. SH. Juga menyampaikan bahwa "Faktor air bersih, higiene dan sanitasi lingkungan ternyata berperan penting dalam mengurangi stunting di indonesia". Ungkap Kapolsek
Penelitian yang dilakukan pada 1.366 anak berusia 0-35 bulan di Indonesia menemukan prevalensi stunting meningkat pada ibu yang tidak tamat SD, rumah tidak sehat, tidak memiliki jamban sehat, tidak mencuci tangan dengan sabun, air minum tidak diolah (Torlesse, Cronin, Sebayang, & Nandy, 2016). Sanitasi lingkungan dan akses terhadap air bersih kita memang perlu ditingkatkan.
Kita perlu meningkatkan akses air bersih dan air minum pada masyarakat karena ini adalah kebutuhan dasar. Perilaku buang air besar sembarangan karena tidak memiliki jamban sehat perlu terus dikurangi melalui program sanitasi total berbasis masyarakat dan open defecation free (ODF) dengan menjadikan banyak desa ODF, kebiasaan tidak mencuci tangan dengan sabun dapat dipromosikan melalui program cuci tangan pakai sabun ke sekolah-sekolah lewat UKS. Kebiasaan memakai alas kaki perlu ditingkatkan khususnya yang di wilayah kumung dan kantung-kantung kemiskinan.
Apa itu Stunting, Stunting adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya, hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dengan manifestasi kegagalan pertumbuhan (growth faltering) yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun.
Kegiatan ini diadakan guna mencegah anak diusia balita dikelurahan wiroborang terhindar dari masalah stunting dengan cara mencegahnya dengan sanitasi lingkungan yang baik. Sanitasi lingkungan ternyata berperan besar dalam mencegah kejadian stunting ini, untuk itu hadir dalam acara tersebut Ketua Rt./Rw. dan perwakilan dari kelompok masyarakat wiroborang supaya mendapatkan wawasan tentang stunting serta cara pencegahannya sebagai penyaji materi adalah petugas dari petugas Puskesmas. WHO pada 2018 mengumumkan bahwa Indonesia menduduki peringkat kedua sanitasi terburuk di dunia setelah India.
Bahkan di Indonesia diperkirakan terdapat 150.000 kematian balita setiap tahunnya akibat perilaku BAB sembarangan. Diperkirakan ada sekitar 84 juta orang yang belum memiliki akses pada higiene dan sanitasi yang layak (Antonio & Weise, 2012).
Bhabinkamtibmas Brigpol Hidayat menyampaikan bahwa " Kondisi yang seperti ini mempengaruhi kejadian infeksi karena sanitasi yang buruk. Kejadian penyakit diare dan kecacingan misalnya dapat menggangu proses penyerapan nutrisi makanan.
Lanjutnya, "hal ini dapat menyebabkan menurunya berat badan bayi dan balita. Apabila hal ini berlangsung lama dan tidak disertai asupan makanan yang cukup maka dapat menyebabkan stunting". Tambah Brigpol Hidayat
Dikesempatan yang lain Kapolsek Mayangan Kompol A. Firman. W, SE. SH. Juga menyampaikan bahwa "Faktor air bersih, higiene dan sanitasi lingkungan ternyata berperan penting dalam mengurangi stunting di indonesia". Ungkap Kapolsek
Penelitian yang dilakukan pada 1.366 anak berusia 0-35 bulan di Indonesia menemukan prevalensi stunting meningkat pada ibu yang tidak tamat SD, rumah tidak sehat, tidak memiliki jamban sehat, tidak mencuci tangan dengan sabun, air minum tidak diolah (Torlesse, Cronin, Sebayang, & Nandy, 2016). Sanitasi lingkungan dan akses terhadap air bersih kita memang perlu ditingkatkan.
Kita perlu meningkatkan akses air bersih dan air minum pada masyarakat karena ini adalah kebutuhan dasar. Perilaku buang air besar sembarangan karena tidak memiliki jamban sehat perlu terus dikurangi melalui program sanitasi total berbasis masyarakat dan open defecation free (ODF) dengan menjadikan banyak desa ODF, kebiasaan tidak mencuci tangan dengan sabun dapat dipromosikan melalui program cuci tangan pakai sabun ke sekolah-sekolah lewat UKS. Kebiasaan memakai alas kaki perlu ditingkatkan khususnya yang di wilayah kumung dan kantung-kantung kemiskinan.
Post a Comment