Tanggapi Isu Tentang PKH, Ini Penjelasan Dari Pendamping PKH Dan Bhabinkamtibmas
Ditengah
kesibukan kegiatan sambang di desa binaannya, Bhabinkamtibmas desa Pesisir
Bripka Eko yang saat itu singgah di kantor Desa Pesisir langsung menghadiri
kegiatan rapat rutin yang dilakukan kelompok penerima Program Keluarga Harapan
(PKH) juga pendampingnya, kamis (18/07/19) pagi. Adalah adanya berita yang
tersebar melalui pesan singkat melalui hand phone yang membuat para penerima
program tersebut resah dan bertanya-tanya tentang kebenaran info yang belum
jelas asalnya tersebut. Manfaatkan momentum kehadiran Bripka Eko tersebut, salah
seorang peserta rapat menanyakan kebenaran informasi.
Kekhawatiran
mereka diawali dari pesan singkat melalui hand phone yang mengatakan penerima
program PKH akan di penjara bila ternyata kedapatan mereka sebenarnya tidak
berhak atau salah sasaran.
"Setiap
informasi yang mengatasnamakan institusi Pemerintah tentunya tidak begitu saja
disampaikan hanya melalui pesan singkat, melainkan informasi tetsebut akan
disampaikan berjenjang mulai dari Pemerintah pusat hingga instansi apa yang
akan dituju.” Kata Bhabinkamtibmas
Bripka
Eko juga menambahkan, apabila ada informasi tentang PKH tersebut tentunya pasti
juga akan sampai terlebih dahulu kepada koordinator yang kemudian akan
diteruskan kepada penerima program PKH. Jadi untuk sementara tidak perlu
khawatir juga sekaligus jangan meneruskan informasi yang belum tentu
kebenarannya. Ini tidak terbatas hanya persoalan ini saja, jadi setiap
informasi yang belum tentu kebenarannya jangan diterima mentah-mentah yang bisa
jadi membuat keresahan, apalagi sampai disebarkan ke orang lain. Konfirmasi
dulu kepada yang lebih tahu.
Menanggapi
keresahan informasi tersebut, pendamping PKH desa Pesisir mengatakan belum ada
edaran resmi dari pemerintah tentang itu dan bila memang sudah ada pastinya
akan disampaikan pada penerima bantuan tersebut.
Berkali-kali
juga Bripka Eko juga sampaikan pada warga, jangan mudah percaya berita ataupun
informasi yang belum tentu kebenarannya. Lebih baik bertanya dahulu untuk
memastikan, bukannya kembali menyebarkan berita yang nasih meragukan.
Post a Comment