Cegah Penyebaran Paham Radikal, Kasat Binmas Berikan Edukasi Tentang Wawasan Kebangsaan
Banyaknya
konten radikal yang berawal dari medsos, membuat Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga (Disdikpora) dan jajaran Polresta Probolinggo melaksanakan kegiatan
antisipasi agar konten – konten radikal yang ada di medsos tersebut bisa
disikapi dengan bijak oleh para guru PNS di kota Probolinggo. Senin,(04/11/18) Kasat Binmas Polresta AKP
Suharsono menjadi narasumber dalam kegiatan pembinaan dan penyuluhan tentang materi
kebangsaan serta konten radikal di media sosial. Sebanyak 30 guru PNS ditatar diberikan materi kebangsaan agar
tak terjerumus pada paham dan aksi radikalisme. Tak hanya ditatar wawasan
kebangsaan, mereka diharapkan cinta tanah air dan tidak terjerumus di dunia
radikalisme termasuk terorisme.
Dalam
kegiatan yang berlangsung di salah satu resto di Jalan Mayjend Panjaitan
tersebut, Kepala Disdikpora Mochammad Maskur mengatakan, kegiatan itu merupakan
bagian dari antisipasi agar tak ada radikalisme di lingkungan pendidikan.
Apalagi ini pasca ramainya polemik pawai anak TK bercadar dan bersenjata api
replika.
“Ini
sebagai upaya antisipasi saja. Mereka 30 guru ditatar wawasan kebangsaan agar
tidak terjerumus dalam radikalisme. Sehingga menciptakan Kota Probolinggo yang
aman dan damai,” ucap Maskur Senin
Sementara
itu, turut hadir Kasat Bimas Polres Probolinggo Kota AKP Suharsono. Kasat menuturkan,
dikumpulkannya 30 guru tersebut memang sebagai upaya preventif dari masuknya
radikalisme bagi kalangan guru. Kasat juga menjelaskan, bahwa peran para guru
sangatlah penting untuk bisa menjadi salah satu benteng dari maraknya konten –
konten radikal yang beredar di media sosial. Kasat juga berharap, setelah
kegiatan ini, para guru bisa memberikan sedikit ilmu yang telah diterima disini
kepada para murid yang di masing – masing sekolah tempat mereka mengajar.
“Memang
bagian dari antisipasi radikalisme masuk dunia sekolah. Pasalnya kita akui,
radikalisme mudah masuk melalui sosmed. Salah satu oknum pernah menyebarkan
ajakan yang mengarah pada radikalisme beruntung sudah kita redakan,” ucap
Suharsono.
Kasat
menambahkan, tak hanya paparan kebangsaan. Penanaman cinta tanah air dan NKRI
dan kebijakan dalam menyaring konten radikal yang ada di medsos juga menjadi
komitmen bagi para guru yang hadir.
“Harapannya
mereka bisa menjadi panutan dan tauladan bagi siswanya. Apalagi sebagai seorang
yang digugu dan ditiru,” tandasnya.
Post a Comment