Gencarkan Kampanye Lawan Berita Bohong, Kapolres Ajak Para Ulama Dan Santri Deklarasi Anti Hoax
Jajaran Polresta Probolinggo menggencarkan
kampanye melawan berita bohong (hoax). Salah satu upaya dengan menggandeng para
ulama dan santri untuk bersama-sama melawan hoax.. Hal inilah
yang dilaksanakan oleh jajaran Polresta Probolinggo pada kamis pagi(08/11/18).
Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal S.H, S.I.K, M.Hum mengajak para santri di Pondok Riyadlus
Sholihin kec. Kademangan Kota Probolinggo untuk melaksanakan kegiatan “Deklarasi
Anti Hoax” oleh para santri dan pengurus ponpes Riyadlus Sholihin.
Kepada
tim Tribratanews, Kapolresta menjelaskan bahwa kegiatan ini memang bertujuan
untuk memberikan edukasi dan wawasan kepada para santri generasi millennial untuk
bisa menjadi benteng dari berbagai macam isu dan berita hoax yang marak beredar
di media sosial. Kapolres juga mengatakan bahwa santri saat ini sudah menjadi
elemen penting bagi bangsa untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan NKRI agar
tetap terjaga.
"Berita hoax harus kita kelola dengan baik
agar tidak mencederai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, menjaga Bhinneka
Tunggal Ika dan menjaga NKRI,” Ucap kapolres.
Kapolres
juga mengimbau para ulama dan santri untuk
melakukan cek dan ricek bila menemukan keraguan terkait isi berita yang
diterima.
"Jika kita menemukan suatu berita yang
meragukan, kita harus membandingan mencari sumber berita yang lain. Kenali
sumber yang memuat berita hoax dan telusur identitasnya, apakah dapat
dipercaya," tuturnya.
Kegiatan Deklarasi Santri anti hoax ini juga dilaksanakan
serentak oleh jajaran Polresta Probolinggo di sebelas Pondok pesantren yang ada
di wilayah hukum Polresta Probolinggo. Pondok pesantren tersebut antara lain
Ponpes Roudlotut Tholibin, Ponpes As Sulthon, Ponpes Nurul Islam, Ponpes
Dzikrul Falah, Ponpes Manbaul Ulum, Ponpes An Nur, Ponpes Assuniyah Nurul
Hidayah, Ponpes Zainul Islah serta Ponpes Nurul Salafiyah.
Post a Comment