Kunjungi Mapolres Probolinggo Kota, Mendikbud Jelaskan Polemik Pawai Anak TK
Polemik terkait dengan viralnya video karnaval TK yang memakai
cadar dengan menenteng replica senjata direspons Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Muhadjir Effendy. Minggu sore, (19/08/18) Mendikbud berkunjung ke
Kota Probolinggo untuk mengetahui lebih detail terkait dengan berita yang mengebohkan
tersebut.
Tiba di Mapolresta Probolinggo, rombongan langsung disambut oleh
kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal S.H, S.I.K, M.Hum dan Dandim 0820 Letkol
Kav. Depri Rio Saransi, S.Sos, MM . Rombongan langsung menuju ruang Rupatama
Sanika Satyawada untuk melaksanakan kegiatan klarifikasi terkait kejadian
tersebut. Kegiatan ini dihadiri oleh Dandim 0820 Probolinggo Letkol Kav. Depri
Rio Saransi, S.Sos, MM, Dirjen GTK (Dr. Supriano, M. Ed), Staf khusus Mendikbud
Bid Monitoring Implementasi Kebijakan (R. Alpha Amirachman, P. Hd) , Direktur
SMA (drs. purwadi sutanto, M. Si), Ka LPMP Jatim ( Bambang agus Susetyo), Kasubdit
Progar SMA ( Bpk Suhadi), Kasubdit progar paud ( Bpk asmawi), Kasubag progar
paud ( Bpk agus Pranoto), Ketua MUI kota Probolinggo (Kyai Nizzar Irsyad) Ketua PD Muhammadiyah (H.Masfuk ), Diknas Kota Probolinggo
(Bpk. Asyir), Ketua NU (H. Syamsu), Kemenag (Bpk. Ahmad Zaini), Disdikpora Kota
Probolinggo (Bpk. Asyir W.), PGRI Kota Probolinggo (Bpk. Zainul), Kepala
Sekolah SMA/SMK, SMP/MTs, SD dan TK se-Kota Probolinggo, Ibu Supaiani, Ketua
Panitia Pawai Budaya serta Ibu Hartatik, Kepala Sekolah TK Kartika V.
Dalam kegiatan ini Mendikbud mengatakan, berdasarkan
laporan-laporan yang telah diterima dari polres Probolinggo kota, sebenarnya maksud
dari Tk Kartika dalam pengunaan atribut tersebut pasukan bercadar tersebut merupakan
pengawal dari kerajaan Saudi Arabia/ pengawal Raja Salman.
Dalam vidio yang utuh, disebutkannya, secara jelas anak-anak TK ini mengangkat tema tentang perjuangan umat Islam, dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan gerakan radikalisme.
"Saya sampaikan bahwa kejadian ini diambil hikmahnya saja dan saya sampaikan bahwa peristiwa karnaval ini sebetulnya tidak ada yang luar biasa, hanya karena ada video yang dipotong yang hanya memperlihatkan barisan paling belakang saja menjadi ramai. Kalau sebenarnya sejak awal kita lihat videonya secara utuh, karena di barisan depan itu sebenarnya sudah ada banner tentang tema yang diusung tema, ada bendera merah putih dan ada miniatur ka’bah. " tegasnya.
Mendikbud juga menyampaikan Negara Indonesia merupakan negara dengan pendudukan Islam terbesar didunia yang masih utuh, mari jaga keutuhan ini. Jangan sampai terpecah belah oleh fitnah-fitnah yang dapat menimbulkan perpecahan.
Dalam vidio yang utuh, disebutkannya, secara jelas anak-anak TK ini mengangkat tema tentang perjuangan umat Islam, dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan gerakan radikalisme.
"Saya sampaikan bahwa kejadian ini diambil hikmahnya saja dan saya sampaikan bahwa peristiwa karnaval ini sebetulnya tidak ada yang luar biasa, hanya karena ada video yang dipotong yang hanya memperlihatkan barisan paling belakang saja menjadi ramai. Kalau sebenarnya sejak awal kita lihat videonya secara utuh, karena di barisan depan itu sebenarnya sudah ada banner tentang tema yang diusung tema, ada bendera merah putih dan ada miniatur ka’bah. " tegasnya.
Mendikbud juga menyampaikan Negara Indonesia merupakan negara dengan pendudukan Islam terbesar didunia yang masih utuh, mari jaga keutuhan ini. Jangan sampai terpecah belah oleh fitnah-fitnah yang dapat menimbulkan perpecahan.
Kepala Polres Probolinggo Kota, AKBP Alfian Nurizal mengatakan, dari hasil pertemuan bersama, dan penyelidikan, penggunaan kostum tersebut dalam pawai budaya, tidak ada kaitannya dengan gerakan radikalisme.
" Yang di viralkan adalah potongan sebagian video rangkaian pawai TK Kartika bagian belakang. Video tersebut hanya memperlihatkan bagian belakang rombongan yang berisi pengawal kerajaan Arab Saudi yang membawa replika senjata dan bercadar saja, tanpa memperlihatkan video utuh dari kegiatan TK tersebut sehingga menyebabkan timbulnya persepsi di masyarakat yang berbeda beda," tegasnya
Post a Comment