Sambil Menari Ala Ganongan, Polisi Amankan Pagelaran Reog Ponorogo SDN Pesisir 2
Terdengar
alunan kendang, gong, angklung dan kenong dari kejauhan. Adalah SDN Pesisir 2
mengadakan gebyar seni dalam rangka pelepasan anak didik kelas 6 yang telah
lulus pada tahun ajaran 2017/2018. Hari itu, salah satu pertunjukan yang
menarik perhatian warga sekitar dan para murid adalah kesenian asal Ponorogo,
reog. Tampak antusiasme penonton terlihat dari begitu ramainya mereka
menyaksikan pertunjukan seni reog yang dihadirkan oleh pihak sekolah. Terlihat
beberapa petugas kepolisian dari Polsek Sumberasih turut melakukan pengamanan
pada pertunjukan tersebut.
Drs.
Suprihatin, Spd. SD, menyampaikan, "untuk tahun ini memang beda dengan
tahu-tahun sebelumnya, bilamana tahun lalu kami hanya mengadakan acara
perpisahan pada malam haricsaja, maka tahun ini kami menambahkan dengan
mengundang seni reog Ponorogo dibawah asuha pak Gimun. Selain sebagai
pertunjukan, kami juga berharap anak-anak serta lingkungan disini mengenal
kesenian yang mashur ini secara dekat dan langsung. Karena bagaimanapun juga,
bukan oran lain yang akan memelihara, tapi haruslah kita sendiri yang menjaga
kelestariannya".
Yang
menarik dari pertunjukan ini, ternyata petugas pengamanan yang juga sehari-hari
selaku Bhabinkamtibmas desa Pesisir, Bripka Eko, memakai topeng bujang ganong dan menari ala
ganongan. Tepuk tangan dan sorak sorai terdengar dari penonton yang selama ini
juga telah mengenalnya.
"Saya
sebenarnya tidak piawai menari bujang ganong, ya karena saya sendiri sudah
tidak asing lagi dengan kesenian reog ini dan juga sekaligus menerima tantangan
ponenoton berani pak main reognya, maka saya coba beranikan diri
melakukannya". Ucap Bripka Eko sambil tersengal-sengal mengatur nafar
karena kepayahan setelah menari, yang ternyata juga berasal dari Ponorogo ini.
Semakin
siang suasana makin ramai oleh penonton yang menyaksikan pertunjukan, sehingga
selain pengamanan di lokasi, petugas juga harus mengatur dan berkoordinasi
dengan pengelola tempat parkir supaya keamanan kendaraan penonto dan kelancaran
kegiatan bisa berjalan baik.
Kesenian
ini milik kita bersama, mari semarakkan dan lestarikan, sebelum kekayaan bangsa
berupa seni punah karena kita sendiri tidak mempedulikannya.
Post a Comment