Bu Wongso, Janda Dengan Tiga Anak Berkebutuhan Khusus Disambangi Bhabinkamtibmas
Jika bisa memilih, sudah
tentu siapapun ingin hidup bergelimang kebahagiaan, cukup sandang, cukup
pangan, begitu juga papan yang berarti sebuah rumah tinggal yang layak.
Adalah Bu wongso, warga
dusun Mawar desa Pesisir Kabupaten Probolinggo, telah lebih sepuluh tahun harus
menghidupi 3 anaknya yang dalam kondisi berkebutuhan khusus. Hidupnya yang
sehari-hari mengandalkan upah dari menjadi buruh tani, selain juga ada kiriman
dari anak pertamanya di luar Jawa, tapi dengan hanya seorang diri merawat 3
anaknya yang berkebutuhan khusus, rasanya beban itu begitu berat harus
ditanggung Ibu Bongso.
Rumah yang terletak tak
jauh dari area persawahan memang cukup sejuk ketika angin semilir berhembus.
Tapi tak cukup rasanya kesejukan angin saja bisa menghibur perasaan ibu Bongso
ketika melihat ketiga anaknya yang dalam kondisi demikian memprihatinkan. Sukur
(40) Suhariah (35) Suhari (29) adalah 3 anak yang harus dihidupi ibu Wongso.
Bila Suhari masih bisa keluar rumah bahkan turut shalat berjamaah di mushala
dekat rumah, beda lagi dengan kedua saudaranya, mereka hanya dirumah, dan yang
lebih memprihatinkan, Suhariah hanya bisa terbaring di kasur dan 5 hari ini dia
tidak mau makan.
Kamis (13/04/18) Bhabinkamtibmas
desa Pesisir Bripka Eko A bersama dengan Babinsa Serda Abdullah dan didampingi
ketua RT setempat Sdri. Aminah, perangkat desa Sdr. Haris dan Sekdes Sdr.
Yudianto, menyempatkan berkunjung ke rumah Ibu Bongso. 'Yang sabar ya bu,
kedatangan kami ini silaturahmi sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap
warganya, semoga dengan kehadiran kami juga bisa mengetuk nurani
saudara-saudara kita yang lain untuk bisa saling berbagi', demikian ujar Bripka
Eko menyampaikan maksud kedatangannnya bersama unsur lain.
'Trimakasih bapak-bapak
semua atas kepeduliannya pada kami, ya memang begini kondisi kami, saya harus
menanggung ketiga anak saya yang daam kondisi seperti ini, juga alhamdulillah
anak saya yang di luar Jawa juga tetap membantu. Hanya saja kondisi seperti ini
memang harus saya hadapi sendiri tanpa suami. Terimakasih juga sudah dibantu
sembakonya, semoga menjadi sodakoh barokah buat panjenengan semua'. Demikian
tutur Ibu Bongso yang meskipun tetap rersenyum, masih belum bisa menyimpan
rapat kesedihannya.
Kehadiran semua unsur
tersebut berawal dari informasi masyarakat dengan adanya satu keluarga yang
dalam kondisi berkebutuhan khusus. Sehingga dengan kehadiran tiga pilar
tersebut (Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Pemerintah desa) bisa membantu meskipun
tidak merubah total kehidupan mereka. Dan semoga siapa saja masih ada yang
peduli.
Post a Comment