Dapat Tambahan Personil, Polresta Gelar Pembinaan Tradisi
Upacara
Tradisi penyambutan Bintara Diktuk Polri TA. 2017/2018 dilaksanakan di Lapangan
apel Mapolresta Probolinggo Kamis (29/3/2018) sekira pukul 07.30 Wib dipimpin
oleh Kapolresta Probolinggo AKBP. Alfian Nurrizal S.H, S.I.K, M.Hum dan diikuti
oleh seluruh PJU dan anggota Polresta Probolinggo.
Ke empat belas bintara remaja tersebut merupakan lulusan
Sekolah Polisi Negara yang lulus tahun 2018 yang telah menempuh pendidikan
selama tujuh bulan. Dan ditempatkan di Polresta Probolinggo untuk menjalankan
tugas sehari-hari.
Kegiatan Tradisi penyambutan Bintara Remaja Polresta Probolinggo
diawali dengan pembacaan amanat Kapolresta Probolinggo yang menyampaikan
tentang Reformasi pada aspek struktural dan instrumental telah mengalami
perubahan yang signifikan, namun pada aspek kultural belum sesuai dengan harapan,
ditandai dengan masih banyaknya komplain masyarakat terhadap sikap, prilaku dan
pelayanan Polri yang tidak sesuai dengan ketentuan, baik peraturan disiplin
maupun Kode Etik Profesi Polri, serta tidak mencerminkan jati diri insan
Bhayangkara.
Pembinaan anggota Polri adalah suatu kegiatan yang telah
direncanakan untuk mewujudkan serta guna membentuk karakter dan jati diri
anggota Polri seutuhnya dalam rangka mengembangkan pengetahuan, sikap serta
meningkatkan kemampuan dan keterampilan Bintara Polri agar memiliki ilmu
pengetahuan, keterampilan, moralitas yang di harapkan sesuai dengan kompetensi
dan profesionalisme dalam rangka pelaksanaan tugas sebagai pelindung, pengayom
dan pelayan masyarakat serta penegak hukum yang menjunjung tinggi hak asasi
manusia.
Oleh karena itu, melalui kesempatan ini, Kapolresta menekankan
kepada 14 anggota bintara remaja polresta yang baru saja dilantik menjadi
anggota Polri terkait kepedulian, pemahaman dan penghayatan dari nilai – nilai
Tribrata dan Catur Prasetya yang menjadi pondasi / landasan (Blue Print) dan
tujuan yang mulia dari organisasi Polri.
“Saya
berharap anggota baru ini bisa langsung melaksanakan tugas sebagai pelayan, pelindung,
dan pengayom masyarakat, dan bisa langsung menyesuaikan diri dengan kultur
masyarakat sehingga dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat kota
Probolinggo dengan maksimal” Tegas AKBP Alfian.
Post a Comment