Musim Penghujan, Tiga Pilar Desa Buat Lubang Biopori
Guna meningkatkan daya serap tanah, Tiga Pilar
Kamtibnas Desa Bayeman, bersama siswa-siswi SMPN 1 Bayeman melaksanakan
pembuatan biopori di Halaman SMPN 1 Bayeman. Rabu (24/1) pagi.
Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.
“Mengingat situasi cuaca yang belakangan ini sudah memasuki musim hujan memerlukan kesiapan kita semua untuk mengantisipasi banjir”, ujar AKP Tavip Haryanto, Kapolsek Tongas.
Kapolsek menambahkan dengan adanya lubang resapan biopori dapat mencegah adanya genangan air, sehingga dapat mencegah berbagai masalah yang diakibatnya seperti mewabahnya penyakit malaria, demam berdarah dan kaki gajah dapat dihindari dan sampah-sampah dapat terkendali.
Kapolsek juga mengatakan bahwa hujan merupakan anugerah dari Tuhan yang harus kita syukuri. Untuk itu, salah satu antisipasi bahaya banjir dengan cara normalisasi saluran air dan perlu pembuatan biopori.
”Untuk itu perlu keberadaan dan kesiapan siagaan kita semua, baik itu berupa keamanan maupun kesiapan materil bila terjadi banjir, dan harapan serta do’a kita semua mudah-mudahan di wilayah kita tidak terjadi banjir “ ujarnya.
Kepala Desa Bayeman Sumarto mengajak warganya untuk membuat lubang serapan di halaman rumah. Diharapkan lubang resapan dapat mengefektifkan peresapan air hujan ke dalam tanah, menghalau masuknya air laut ke daratan, meningkatkan kualitas tanah sekitar, mengolah sampah organik menjadi kompos, asupan gizi biota tanah serta menyuburkan tanaman.
“Maksud dibuatnya lubang biopori adalah untuk menjadi lubang resapan air hujan sehingga air hujan dapat meresap kembali ke dalam tanah. Selain itu dengan adanya biopori maka tanah mampu memperbesar daya tampungnya terhadap air hujan yang masuk ke dalam tanah, mengurangi genangan air di permukaan tanah,” ucap Sumarto.
Post a Comment