SAVE ROHINGYA, Kapolresta Gelar Rakor Dengan Semua Elemen Agama
Aksi
kekerasan terhadap etnis Rohingya menuai kecaman baik dari kalangan
Internasional maupun di dalam negeri. Banyak spekulasi yang berkembang atas
kejadian tersebut membuat Kepolisian perlu bertindak cepat guna
mengantisipasinya.
Senin
tanggal 04 september 2017 mulai pukul 13.00 s/d 15.00 wib di klenteng Tri Dharma
Sumber Naga Kota Probolinggo, Kapolresta Probolinggo AKBP Alvian Nurrizal SH,
S.Ik, M.Hum bersama Tokoh lintas Agama melaksanakan rapat koordinasi pasca aksi
geonisida etnis rohingnya. Rapat koordinasi ini bertujuan untuk menciptakan
situasi wilayah hukum Polres Probolinggo Kota yang kondusif .
Selain
PJU Polresta Probolinggo, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Ketua DP MUI
Kota Probolinggo KH Nizar Irsyad AF, Kepala Kantor Kemenag Drs. Mufi Imron
Rosyadi, M.EI beserta jajarannya, Ketua FKUB Dr A. Halim, Spd, Pengurus TITD
Bpk Budi Hasono, Wakil Ketua PCNU Bpk Ahmad Hudri, Wakil Ketua PD Muhammadiyah
Bpk Maskhodi, Sekretaris PD Muhamadiyah Bpk Fanani, Pengurus TITD Bpk Anggun, Sekretaris
FKUB Bpk Philip, Anggota FKUB / Hindu Bpk Nengah Windia, Anggota FKUB Bpk Hari
Santoso, Anggota FKUB / PITI Bpk Bintagus dan Sekretaris Muhammadiyah Bpk M
Azizid.
AKBP
Alvian Nurrizal SH, S.Ik, M.Hum berterima kasih kepada tamu undangan yang hadir
serta kepada pihak pengurus TITD Sumbernaga yg telah bersedia berketempatan dalam
acara ini. Pertemuan ini merupakan langkah antisipasi pasca aksi geonosida
etnis rohingya guna tetap menjaga kondusifitas kota probolinggo.
Aksi
geonosida di myanmar sebelumnya juga pernah terjadi di negara bosnia. Hal ini berpotensi
dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk dihembuskan menjadi
isu konflik agama ke wilayah NKRI khususnya Kota Probolinggo yang bertujuan
menciptakan situasi tidak kondusif.
“ Kita
ketahui bersama saat ini marak adanya pemberitaan hoax, hal ini terindikasi adanya
agenda settinguntuk menyebarkan ujaran kebencian sehingga masyarakat
terprovokasi. Menyikapi kejadian di myanmar kita akan melakukan kegiatan
positif dgn memberikan bantuan berupa uang yg akan disalurkan kepada korban
geonisida etnis rohingya”, ujar Pria kelahiran Sumenep ini.
Kepala
Kemenag Kota Probolinggo Drs. Mufi Imron Rosyadi, M.EI mengapresisasi kegiatan
tersebut karena sangat tepat terkait kejadian di Myanmar dengan menghadirkan
seluruh elemen umat beragama di Kota Probolinggo. “Kami sangat bersimpati atas
kejadian yang terjadi di Myanmar yaitu tragedi kaum muslim rohingnya dan
berharap agar kejadian tersebut tidak berkembang sampai di negara Indonesia.
Selain itu kami mengharap kegiatan pertemuan umat beragama ini dapat menjalin
kerukunan umat beragama di Kota Probolinggo,” ujarnya.
Maskhodi
selaku wakil dari Muhammadiyah sangat
mendukung kegiatan ini dan instruksi dari pimpinan pusat Muhammadiyah siap
untuk menggalang dana untuk kaum muslim rohingnya di Myanmar. “ Agar umat Budha
yang ada di Kota Probolinggo untuk membuat statement karena issu yang
berkembang di Myanmar adalah umat Budha vs umat Islam, agar di issue tersebut
tidak berkembang di Indonesia. Kami siap bekerja sama dengan Pemerintah Kota
Probolinggo untuk saling menjaga keamanan dan kerukunan umat beragama khususnya
di Kota Probolinggo,” tegasnya.
Bendahara
FKUB yang juga perwakilan Gereja Katolik Bpk. Thomas menndukung kegiatan
pertemuan antar umat beragama ini untuk mengantisipasi berkembangnya kejadian
di Myanmar agar tidak berkembang di Indonesia. “ Hasil dari kegiatan ini
nantinya akan kami sampaikan kepada pastur / Romo untuk disampaikan kepada
jemaat gereja agar tidak terprovokasi dan agar ikut bersama - sama menjaga
keamanan dan kerukunan umat beragama”, jelasnya.
Wakil
Ketua PCNU Bpk Ahmad Hudri menjelaskan bahwa Ketua Umum PBNU telah mengeluarkan
pernyataan sikap yang tidak membenarkan aksi kekerasan terhadap umat muslim
rohingnya di Myanmar. “ Toleransi terhadap umat beragama sangat diperlukan
karena Indonesia terdiri dari berbagai macam agama. Seluruh warga NU tidak akan
melaksanakan aksi turun jalan, namun akan melaksanakan aksi sosial”, jelasnya.
Ketua
PHDI I Nengah Windia berkata bahwa Umat Hindu Kota Probolinggo mengutuk keras
aksi pembantaian di Rohingnya Myanmar. “ Besok hari Selasa ada ibadah purnama
di tempat ibadah PHDI jl. Gubernur suryo akan kami sampaikan kepada seluruh umat
Hindu agar saling menjaga kerukunan umat beragama dan akan dilaksanakan aksi
penggalangan dana”, jelasnya.
Mewakili
Umat Budha bpk Budi Harsono mendukung langkah - langkah pihak keamanan untuk
menjaga kerukunan umat beragama. “Terkait aksi penggalangan dana harus dibentuk
panitia dan hasil dari penggalangan dana tersebut bisa sampai tepat sasaran. Besok
hari selasa di klenteng TITD sumbernaga kami akan melaksanakan pembagian
sembako kepada warga tidak mampu dalam rangka hari ulang tahun TITD sumbernaga”.
Ketua
FKUB Dr A. Halim, Spd mengapresiasi kegiatan pertemuan ini atas inovasi Kapolres
Probolinggo Kota karena kagiatan seperti ini sangat tepat untuk saling menjaga
kerukunan umat beragama di Kota Probolinggo. “FKUB siap menkoordinir hasil
penggalangan dana karena hal ini merupakan misi sosial”. tegasnya.
Kegiatan
ditutup dengan penandatanganan kesepakatan bersama untuk menghentikan aksi
kekesaran terhadap umat muslim Rohingnya di Myanmar dan penggalangan dana akan
dikoordinir oleh FKUB untuk disalurkan kepada korban geonisida Rohingya di
Myanmar.
Post a Comment