Kilas Balik Pancasila, Kapolresta Minta Dukungan Perangi Radikalisme
Memperingati
Hari Lahirnya Pancasila yang jatuh pada 01 Juni, Aswaja Nahdlatul Ulama Center
(ANUC) kota probolinggo menggelar ‘Kilas Balik Pancasila’ dengan mengusung tema
‘Peran Ulama dan Santri Membangun Negara’. Berlangsung di gedung Pengurus
Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) lantai II, Kamis (01/06/2017) 20.00 WIB.
Di
hadiri Kapolresta Probolinggo, Kapten Hendarto dari Kodim 0820 Probolinggo, Direktur
Aswaja KH. Nizar Irsyad, Pengurus Muhammadiyah, Wakil Ketua DPRD, Tomas, Toga,
Santriwan/Santriwati, Pengurus PCNU, MWCNU, PRNU, Bendahara MUI, dan segenap
undangan.
Dalam sambutannya
Kapten Hendarto mengatakan, TNI senantiasa siap mengawal NKRI. Saat ini banyak
konflik horizontal dan psywar. “TNI senantiasa siap mengawal NKRI. Saat ini
banyak konflik horizontal dan psywar sehingga pengguna medsos perlu cerdas menggunakan
media sosial,” katanya.
Direktur
Aswaja NU Center KH.Nizar Irsyad menyampaikan pancasila merupakan hadiah dari
perjuangan ulama dan santri dan serta berbagai elemen bangsa. “Pancasila merupakan
hadiah dari perjuangan ulama dan santri dan serta berbagai elemen bangsa,”
ujarnya.
Kapolresta
Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal, SH. S.IK.
M.Hum. mengatakan medsos sering digunakan sebagai alat untuk
tindakan radikalisme. “Perlu ada dukungan semua pihak termasuk peran ulama
dalam menangkal radikalisme serta perbuatan atau tindakan yang mengarah ke
makar. Kami tidak bisa bekerja sendiri, tentunya berharap dukungan dan bantuan
dari para ulama serta masyarakat, ” katanya.
Rizal
Mubazzik staf pengajar sebagai Narasumber dalam pemaparannya
menjelaskan, betapa kaya indonesia sebagai negara maritim akan tetapi dapat
menyatu. “Betapa kaya indonesia sebagai negara maritim akan tetapi dapat
menyatu. Cita cita bung karno dapat merajut berbagai pulau sehingga menjadi
negara kesatuan NKRI. Konsep pemikiran bung karno terkait bangsa telah
mengilhami berdirinya NKRI dan peran ulama dan santri dalam membangun NKRI tak
diragukan lagi. Pancasila sebagai lambang negara adalah pemersatu perbedaan
yang ada,” pungkasnya.
Post a Comment