Pasca Tragedi Teror Bom, Polresta Probolinggo Tetap Laksanakan SOP Pengamanan Gereja
Kamis
(25/05/2017) jajaran Polresta Probolinggo tetap melakukan standart operasional
prosedur (SOP) pengamanan gereja yaitu melakukan sterilisasi ke sejumlah gereja
yang melaksanakan kegiatan dan juga menempatkan personil untuk melakukan
penjagaan agar kegiatan berlangsung aman dan damai pasca terjadinya teror bom
di kawasan terminal kampung Melayu, Jakarta Timur.
Sterilisasi
mengerahkan 1 regu Sabhara, berjumlah 10 personil bersenjata lengkap. Petugas
juga menerjunkan k9 atau anjing pelacak, guna menyisir dan memeriksa satu
persatu. Tiap bagian bangunan Gereja mulai dari area pelataran parkir, serta
mobil pengunjung.
Selain
itu, satu – persatu barang bawaan jemaat gereja, yang akan melaksanakan ibadah
Misa Kudus, Hari Kenaikan Isa Al – Masih pada 25 Mei, diperiksa petugas
menggunakan alat metal detektor.
Sedikitnya,
ada 12 gereja yang Disterilisasi petugas, guna menjamin keamanan kegiatan
ibadah yang akan dilakukan oleh jemaat Gereja, di kota Probolinggo. 2
diantaranya, merupakan Gereja terbesar daerah setempat, seperti Gereja Katholik
Paroki Maria Bunda Karmel, dan Gereja Merah atau GPIB Immanuel.
Giat
Sterilisasi, merupakan langkah antisipasi petugas, pasca terjadinya teror bom
yang terjadi Rabu malam, yang menelan korban total 15 orang.
“Ini
merupakan standart operasional kita dalam pengamanan Gereja, dan sterilisasi
dilakukan guna menjamin kemananan dan kelancaran jalannya ibadah jemaat
gereja,” terang Kompol Djumadi, Wakapolresta Probolinggo.
Post a Comment