Satlantas Polres Probolinggo Kota Laksanakan Pelatihan Program Keselamatan 2020 Tahap 2
Satuan Lalu Lintas
Polres Probolinggo Kota kembali melakukan Pelatihan Program Keselamatan 2020 kepada Supir bus, Supir Travel, dan
Ojek Konvensional yang terdampak pandemi
Corona Virus (COVID-19) di wilayah Kota Probolinggo, Senin (20/04/2020) pagi.
Kegiatan yang
berlangsung di gedung Serba guna mapolres tersebut dipimpin oleh Kasat Lantas
Polres Probolinggo Kota AKP Tavip Haryatnto dengan anggota.
Kasat lantas kepada
tim Tribratanews mmengatakan, Program Keselamatan Tahun 2020 tersebut bertujuan
untuk membantu masyarakat, terutama mitra lalu lintas yang terdampak virus
Corona atau Covid-19 di Kota Probolinggo.
“Sebanyak ratusan
pengemudi diseluruh Kota Probolinggo telah didata untuk di berikan pelatihan
tentang Memutus mata rantai penyebaran Covid-19,”ungkapnya.
Dalam kegiatan
pelatihan kali ini, sopan santun berlalu lintas, dan Keselamatan berlalu lintas
menjadi prioritas utama dalam kegiatan pelatihan tahap 2.Selain pelatihan
berlalu-lintas, para pengemudi dan tukang becak ini juga akan diberikan
pelatihan bagaimana caranya untuk menerapkan pola hidup sehat agar bisa
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kasat juga
menambahkan, program ini adalah terpusat dari pemerintah pusat. Sesuai amanat
Presiden Republik Indonesia Ir.Joko Widodo bahwa Korlantas Polri akan
melaksanakan Program Polri Keselamatan 2020 yang mana program ini adalah suatu
kegiatan yang mengkombinasikan bantuan sosial dan pelatihan,target program ini
adalah ratusan pengemudi, sopir taksi, pengemudi bus/truk beserta kernetnya
yang akan diberikan insentif sebesar Rp.600
ribu per bulan selama tiga bulan kedepan. Kasatlantas juga menerangkan,
bahwa penerima bantuan itu wajib mengikuti sejumlah agenda Pelatihan dari
Satuan lalu lintas.
Juanto, salah satu
tukang becak yang berasal dari Kanigaran mengatakan bahwa dirinya sangat
berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan bantuan ini. Juanto
mengatakan, apabila tidak ada bantuan, dirinya kesulitan hanya untuk sekedar
makan karena penumpang yang sepi dampak dari virus Corona.
“Saya terkadang
sampai 3 hari pak tidak dapat penumpang. Makanpun mengandalkan bantuan dari
orang. Apabila tidak ada bantuan, terpaksa saya utang rujak ke warung, apabila
ada uang, baru saya bayar,” Ucap Juanto.
Post a Comment